FILSAFAT ILMU
MANFAAT ILMU PENGETAHUAN MENURUT AJARAN AGAMA HINDU
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi ini dinamika masyarakat semakin tinggi. Masing-masing
sibuk dengan pekerjaan demi kelangsungan hidup dirinya dan generasi penerusnya.
Jika kita telusuri lebih dalam tentang apa yang mereka kejar /cari siang,
malam, pagi petang, antara lain kita temukan jawabannya adalah mencari uang
atau materi demi untuk membiayai anak-anaknya menuntut ilmu.
Basa-basi yang sering muncul di antara dua orang sahabat lama misalnya,
apakah anak mereka sudah selesai kuliahnya, atau sudah kerja di mana dan
sebagainya, tidak atau jarang menanyakan berapa punya mobil atau berapa punya
simpanan deposito.
Dari uraian di atas dapat disimak betapa pentingnya Ilmu Pengetahuan
tersebut, sehingga betapapun mahalnya biaya pendidikan itu akan selalu
diusahakan oleh orangtua yang merasa bertagungjawab terhadap pendidikan
putra-putrinya atau generasi penerusnya. Orang yang bijaksana akan memilih
memberikan ilmu atau menyekolahkan generasi penerusnya ketimbang memberikan
warisan berupa harta benda yang banyak.
Penulis pernah membaca butir-butir mutiara yang memberikan perbedaan
antara “Harta Benda dengan Ilmu Pengetahuan” sebgai berikut :
Ø
Harta benda bila dibagikan kepada sejumlah
orang, maka harta benda tersebut akan berkurang bahkan habis tetapi
Ilmu Pengetahuan jika dibagikan
kepada sejumlah orang maka Ilmu Pengetahuan itu tidak akan habis bahkan
bertambah banyak.
Ø
Harta benda yang
dimiliki seseorang perlu perlindungan dari pemiliknya agar harta benda
tersebut tidak berpindah ke tangan orang lain ( jahat ), tetapi sebaliknya Ilmu Pengetahuan
akan melindungi orang yang memilikinya ( orang yang berilmu).
Sungguhpun Ilmu Pengetahuan tersebut sangat penting bagi pemiliknya
tetapi belum tentu berguna bagi orang lain jika orang yang memiliki pengetahuan
itu adalah orang yang haus akan kekuasaan atau tidak bermoral. Di sinilah perlu
kewaspadaan dari Instansi Pengembang Ilmu Pengetahuan agar selalu mengusahakan
peggunaan Ilmu Pengetahuan tersebut demi untuk kelangsungan dan kesejahteraan
umat manusia.
Sesuai dengan landasan Ilmu Pengetahuan
……”Ontologi ( Apa ilmu pegetahuan itu
sebenarnya?, Apa hakekat ilmu pengetahuan ?,Bagaimana/ di mana lapangan
permainannay ?). Epistimologi
(Bagaimana cara memperoleh ilmu pengetahuan itu ?, Bagaimana cara mengukur
benar tidaknya ilmu pengetahuan itu ?, Bagaimna cara memainkannya ?). Aksiologo ( Apakah tujuan,
kegunaan/untuk apa ilmu pengetahuan itu
?,Bagaimana kaitan antara ilmu dengan moral/nilai ?,Apa tujuan/kegunaan
permainan tersebut ?)”
(Dr I Putu Gelgel, M.Hum, materi
perkuliahan Filsafat Ilmu).
Oleh karena tidak semua
ilmu berdampak positif , tetapi sebaliknya sangat mungkin akan menimbulkan
berbagai bencana dan masalah , maka harus dikaji dan ditinjau dari segi
soisologisnya dengan mempertimbangkan secara matang terhadap resiko-resko
negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu pengetahuan itu sendiri dalam
kehiddupan di masyarakat. Untuk itu perlu kajian yang sesuai dengan landasan
Ilmu Pengetahuan tersebut yaitu apa hakekat dari ilmu pengetahuan itu,
bagaimana memperolehnya dan untuk apa ilmu pengetahuan itu?
1.2.
Rumusan Masalah
Berdassarkan paparan pada
Latar Belakang Masalah di atas maka penulis merumuskan permalahannya secara
khusus tentang salah satu landasan Ilmu Pengetahuan yang terkait dengan Aksiologi yaitu sebagai berikut:
1.2.1. Apakah manfaat Ilmu Pengetahuan bagi
umat manusia ?
1.2.2.
Apakah manfaat Ilmu Pengetahuan menurut
ajaran Agama Hindu ?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam tulisan ini dikaitkan dengan
Latar Belakang Masalah dan Rumusan Masalah di atas adalah:
1.3.1.
Memberikan gambaran tentang manfaat Ilmu
Pengetahuan bagi umat manusia.
1.3.2.
Memberikan gambaran tentang manfaat Ilmu
Pengetahuan menurut ajaran Agama Hindu.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Manfaat Ilmu Pengetahuan
Sejarah umat manusia telah mencatat betapa pesatnya perkembangan teknologi
yang dapat dibaca dan dirasakan dari peradaban kuno sampai modern ini, dari
jaman batu (menggunakan batu sebagai alat atau pesawat untuk mempermudah
melakukan aktifitas manusia) , lanjut jaman perunggu , jaman besi, sampai kini
di jaman milinium ketiga atau jaman serba canggih, dunia ini seolah-olah
menjadi semakin sempit karena alat komonikasi seperti Tele Visi, Pesawat
Terbang , Hand Phone, pendeknya serba ada yang sangat memberikan kemudahan bagi
aktifitas umat manusia.
Hal inilah yang merupakan bukti hakekat dari Ilmu Pengetahuan yaitu
merupakan pengalaman emperis yang dapat dibuktikan. Rasiolnal sesuai dengan akal sehat, Ilmiah (konstan, konsekuen, jujur, bertanggungjawab ). Dengan demikian wajarlah Ilmu Pengetahuan
tersebut menjadi rebutan bagi semua insan, demi memperoleh pengalaman emperis ,
rasional dan ilmiah itu.
Tetapi .....
Mengapa ilmu yang amat
indah hanya membawa
kebahagiaan yang sedikit
sekali bagi kita?
Dalam perang
Ilmu menyebabkan kita
saling bunuh, meracun, dan menjegal.
Dalam damai
ilmu menyebabkan kita dikejar
waktu
(Dr I Putu Gelgel, M.Hum, materi perkuliahan Filsafat
Ilmu)
Dari kuitpan di atas dapat diambil hikmahnya bahwa perubahan sosial yang
terjadi akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan masalah
kompleks yang tidak hanya berdampak positif tetapi sebaliknya dapat menimbulkan
malapetaka bagi umat manusia dan bahkan bagi penemu ilmu tersebut. Hal ini bisa
terjadi tentu karena Ilmu Pengetahuan
yang diperoleh itu tidak digunakan sesuai dengan moralitas yang terkandung
dalam ajaran agama. Dalam pembahasan ini akan diuraikan beberapa manfaat Ilmu
Pengetahuan yang sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia di segala bidang
seiring dengan perkembangan jaman, perkembangan teknologi yang membuat umat
semakin sejahtera (Jagadita), jika dampak negatifnya bisa dihindarkan atau
dihilangkan.
2.2.Manfaat Ilmu Pengetahuan Bagi Umat Manusia
Berikut akan diuraikan tentang manfaat Ilmu Pengetahuan anatara lain: (1). Ilmu Pengetahuan Sebagai Alat Pengontrol, (2). Ilmu Pengetahuan
Sebagai Alat Eksplanasi,(3). Ilmu Pengetahuan Sebagai Alat Peramal,(4).Ilmu
Pengetahuan untuk Ilmu.
2.2.1. Ilmu Pengetahuan Sebagai Alat Pengontrol
Ilmu Penegtahuan sebagai kontrol ( mengendalikan ) yaitu
melakukan upaya-upaya agar peristiwa atau gejala tertentu, tentang kejadian
yang akan terjadi, diperhitungkan apa akibatnya atau dihitung-hitung untung
ruginya atau dampat positif dan negatifnya agar tidak merugikan umat manusia.
Dalam hal ini perlu kejelian para pakar ilmu untuk menangani gejala-gejala yang
akan muncul, jangan sampai terulang seperti kasus Lumpur Lapindo.
Perlu diingat.....
Dalam
pengembangan ilmu pengetahuan
tidak
cukup dengan bermodalkan OTAK BESAR,
Tetapi
JIWA dan HATI
NURANI harus pula BESAR
(Dr I Putu Gelgel, M.Hum, materi perkuliahan Filsafat
Ilmu)
Dalam hal ini jangan lupa mohon petunjuk pada pakar-pakar
Agama yang bisa memberikan sumbangan berupa siraman rohani dengan moralitas
tinggi demi meminimalkan dampak negatif dari Ilmu Pengetahuan tersebut.
2.2.2. Ilmu Pengetahuan Sebagai Alat Eksplanasi
Ilmu pengtahuan
yang dipergunakan untuk menjelskan dan memahami suatu persoalan misalnya
tentang krisis moneter, mengapa bisa terjadi di Negara Republik Indonesia, hal
ini bisa dijelaskan melalui Ilmu Pengetahuan melalui para pakar ekonomi atau
keuangan yang kiranya dapat memberikan penjelasan mengapa bisa terjadi bahwa
Negara Republik Indonesia yang terkenal dengan kesuburan alamnya justru dililit
utang luar negeri yang nominalnya cukup mengerikan,
cadangan devisa rendah, daya beli masyarakat rendah dan menurun, harga barang
melambung tinggi, nilai tukar dolar naik, nilai rupiah menurun, perekonomian
sangat kacau, ditambah lagi dengan krisis multi demensi.
2.2.3. Ilmu Pengetahuan Sebagai Alat Peramal
Ilmu Pengetahuan
menuntun kita agar berpikir rasional, logis, obyektif dan terbuka serta
menjungjung tinggi nilai-nilai kebenaran. Dengan pengumpulan, penyusuanan,
peringkasan dan penyajian data yang diperoleh secara emperis di lapangan akan
dapat memberikan ramalan seperti misalnya pada waktu pemilihan Presiden yang baru lewat, walaupun datanya
belum masuk ke meja Panitia Pemungutan Suara, namun para sarjana dengan
mengambil sampel di beberapa daerah, telah dapat memberikan ramalan bahkan
memastikan siapa pemenangnya ( atau yang memperoleh suara terbanyak ).
2.2.4. Ilmu Pengetahuan Untuk Ilmu
Ilmu demi ilmu itu sendiri (ARISTOTELES), ilmu itu
berkembang terus, untuk mengatahui lebih banyak tentang segala sesuatu, tentang
alam dan kehidupan di dunia ini. Manusia tanpa pengetahuan akan hancur dengan
sendirinya ( kehancuran bagi dirinya sendiri ).
2.3.Manfaat Ilmu Pengetahuan Menurut Agama
Hindu
Ilmu Pengetahuan tidak dapat disangsikan peranannya terhadap kelangsungan
kehidupan manusia. Sehubungan dengan hal tersebut penulis kutip beberapa
untaian kalimat yang bersumber pada kitab suci Agama Hindu :
Agama dan Ilmu Pengetahuan sama-sama alat untuk
mendekati kebenaran yang merupakan sifat
kuasa Tuhan
(
Rg. Veda I.164.46)
Walaupun seandainya engkau paling
berdosa di antara manusia
yang memikul dosa, dengan perahu Ilmu
Pengetahuan,
lautan dosa akan engkau sebrangi
(
Bhagawad Gita IV.36)
…Dengan memiliki Ilmu Pengetahuan
ia akan menemui kedamaian yang abadi
( Bhagawad Gita IV. 39)
Persembahan berupa Ilmu Pengetahuan, wahai arjuna, lebih mulya dari persembahan materi, dalam keseluruhannya
semua kerja ini akan mendapat apa yang diinginkannya dalam Ilmu
Pengetahuan
(Bhagawad Gita IV.33)
Dari kutipan-kutipan di atas dapat disimak
tentang manfaat Ilmu Pengetahuan menurut Ajaran Agama Hindu antara lain;
v Dengan Ilmu pengetahuan segala hambatan dan
rintangan dihapan kita dapat diatasi.
v Dengan Ilmu Pengetahuan seseorang akan bisa
mendekatkan diri dengan penciptanya.
v Dengan Ilmu Pengetahuan Tuhan akan mengampuni seseorang
dari segala dosa yang pernah diperbuatnya .
BAB III
P E
N U T
U P
3.1. Kesimpulan
Ilmu Pengetahuan hendaknya terus
ditumbuhkembangkan dimuka bumi ini karena diyakini dapat membangun kepribadian
yang luhur dan mulia bagi umat manusia. Sesungguhnya Ilmu Pengetahuan itu
sangat baik jika kita simak dari sifatnya yang mengharuskan kita untuk berpikir
secara rasional, logis, obyektif, terbuka, dan menjunjung tinggi nilai-niali
kebenaran. Sudah barang tentu seseorang yang berpengetahuan akan dapat
mengendalikan indrianya serta dapat menjauhkan
diri dari kemiskinan dan kebodohannya.
Hal tersebut di atas akan tercapai bila diimbangi
dengan keyakinan yang dalam terhadap pendidikan Agama, yang penuh dengan
nilai-nilai etika dan moral, sehingga tercapai kesimbangan antara otak kiri dan
kanan.
Pada akhirnya apa yang kita dambakan, seseorang
yang Ilmuwan dan sekaligus Agamawan, akan tumbuh semakin banyak
di dunia ini sehingga masyarakat tata tentram
dan sejahtera dapat terwujud.
3.2.
Saran-saran
v Sebgai umat Hindu jangan merasa bosan untuk menuntut
ilmu dan mengamalkannya sesuai dengan ajaran Dharma.
v Para ilmuwan hendaknya menerapkan ilmu atau teorinya
dengan selektif sehingga dampak negatifnya akan dapat ditekan sekecil mungkin.
v Untuk menghindari bencana yang menimpa kita seperti
banjir, pemanasan global, maka perlu menerapkan konsep ajaran ”Tri Hita Karana” yaitu menjaga
keseimbangan hubungan antara Manusia dengan Tuhan, antara Manusia dengan
manuasia dan antara manusia dengan alam lingkungan.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell,
Tom. 1974, Tujuh Teori Sosial :Kanisina
Predebret,
Jacob1973 Metode dan Teknis Penelitian Masyarakat.Jakarta :Pt Gramedia
Wiana
1996, Warta Hindu Dharma : Jurnal WHD
I Putu Gelgel, SH, M.Hum Dr : Materi Kuliah Filsafat Ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar