Jumat, 07 September 2012

MAMFAAT ILMU PENGETAHUAN MENURUT AJARAN AGAMA HINDU



FILSAFAT ILMU
     MANFAAT  ILMU PENGETAHUAN MENURUT AJARAN AGAMA HINDU

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi ini dinamika masyarakat semakin tinggi. Masing-masing sibuk dengan pekerjaan demi kelangsungan hidup dirinya dan generasi penerusnya. Jika kita telusuri lebih dalam tentang apa yang mereka kejar /cari siang, malam, pagi petang, antara lain kita temukan jawabannya adalah mencari uang atau materi demi untuk membiayai anak-anaknya menuntut ilmu.
Basa-basi yang sering muncul di antara dua orang sahabat lama misalnya, apakah anak mereka sudah selesai kuliahnya, atau sudah kerja di mana dan sebagainya, tidak atau jarang menanyakan berapa punya mobil atau berapa punya simpanan deposito.
Dari uraian di atas dapat disimak betapa pentingnya Ilmu Pengetahuan tersebut, sehingga betapapun mahalnya biaya pendidikan itu akan selalu diusahakan oleh orangtua yang merasa bertagungjawab terhadap pendidikan putra-putrinya atau generasi penerusnya. Orang yang bijaksana akan memilih memberikan ilmu atau menyekolahkan generasi penerusnya ketimbang memberikan warisan berupa harta benda yang banyak.
Penulis pernah membaca butir-butir mutiara yang memberikan perbedaan antara “Harta Benda dengan Ilmu Pengetahuan” sebgai berikut :
Ø  Harta benda bila dibagikan kepada sejumlah orang, maka harta benda tersebut akan berkurang bahkan habis tetapi  Ilmu Pengetahuan jika dibagikan kepada sejumlah orang maka Ilmu Pengetahuan itu tidak akan habis bahkan bertambah banyak.
Ø  Harta benda yang  dimiliki seseorang perlu perlindungan dari pemiliknya agar harta benda tersebut tidak berpindah ke tangan orang lain ( jahat ),  tetapi sebaliknya Ilmu Pengetahuan akan melindungi orang yang memilikinya ( orang yang berilmu).
Sungguhpun Ilmu Pengetahuan tersebut sangat penting bagi pemiliknya tetapi belum tentu berguna bagi orang lain jika orang yang memiliki pengetahuan itu adalah orang yang haus akan kekuasaan atau tidak bermoral. Di sinilah perlu kewaspadaan dari Instansi Pengembang Ilmu Pengetahuan agar selalu mengusahakan peggunaan Ilmu Pengetahuan tersebut demi untuk kelangsungan dan  kesejahteraan  umat manusia.
Sesuai dengan landasan Ilmu Pengetahuan
……”Ontologi ( Apa ilmu pegetahuan itu sebenarnya?, Apa hakekat ilmu pengetahuan ?,Bagaimana/ di mana lapangan permainannay ?). Epistimologi (Bagaimana cara memperoleh ilmu pengetahuan itu ?, Bagaimana cara mengukur benar tidaknya ilmu pengetahuan itu ?, Bagaimna cara memainkannya ?). Aksiologo ( Apakah tujuan, kegunaan/untuk apa ilmu pengetahuan  itu ?,Bagaimana kaitan antara ilmu dengan moral/nilai ?,Apa tujuan/kegunaan permainan tersebut ?)”
(Dr I Putu Gelgel, M.Hum, materi perkuliahan Filsafat Ilmu).

Oleh karena tidak semua ilmu berdampak positif , tetapi sebaliknya sangat mungkin akan menimbulkan berbagai bencana dan masalah , maka harus dikaji dan ditinjau dari segi soisologisnya dengan mempertimbangkan secara matang terhadap resiko-resko negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu pengetahuan itu sendiri dalam kehiddupan di masyarakat. Untuk itu perlu kajian yang sesuai dengan landasan Ilmu Pengetahuan tersebut yaitu apa hakekat dari ilmu pengetahuan itu, bagaimana memperolehnya dan untuk apa ilmu pengetahuan itu?



1.2.   Rumusan Masalah
Berdassarkan paparan pada Latar Belakang Masalah di atas maka penulis merumuskan permalahannya secara khusus tentang salah satu landasan Ilmu Pengetahuan yang terkait dengan  Aksiologi yaitu sebagai berikut:
1.2.1.      Apakah manfaat Ilmu Pengetahuan bagi umat manusia ?
1.2.2.      Apakah manfaat Ilmu Pengetahuan menurut ajaran Agama Hindu ?
1.3.   Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam tulisan ini dikaitkan dengan Latar Belakang Masalah dan Rumusan Masalah di atas adalah:
1.3.1.  Memberikan gambaran tentang manfaat Ilmu Pengetahuan bagi umat manusia.
1.3.2.  Memberikan gambaran tentang manfaat Ilmu Pengetahuan menurut ajaran Agama Hindu.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Manfaat Ilmu Pengetahuan
Sejarah umat manusia telah mencatat betapa pesatnya perkembangan teknologi yang dapat dibaca dan dirasakan dari peradaban kuno sampai modern ini, dari jaman batu (menggunakan batu sebagai alat atau pesawat untuk mempermudah melakukan aktifitas manusia) , lanjut jaman perunggu , jaman besi, sampai kini di jaman milinium ketiga atau jaman serba canggih, dunia ini seolah-olah menjadi semakin sempit karena alat komonikasi seperti Tele Visi, Pesawat Terbang , Hand Phone, pendeknya serba ada yang sangat memberikan kemudahan bagi aktifitas umat manusia.
Hal inilah yang merupakan bukti hakekat dari Ilmu Pengetahuan yaitu merupakan pengalaman emperis  yang dapat dibuktikan. Rasiolnal sesuai dengan akal sehat, Ilmiah (konstan, konsekuen, jujur, bertanggungjawab ).  Dengan demikian wajarlah Ilmu Pengetahuan tersebut menjadi rebutan bagi semua insan, demi memperoleh pengalaman emperis , rasional dan ilmiah itu.
Tetapi .....
Mengapa ilmu yang amat indah hanya membawa
kebahagiaan yang sedikit sekali bagi kita?
Dalam perang
Ilmu menyebabkan kita saling bunuh, meracun, dan menjegal.
Dalam damai
ilmu menyebabkan kita dikejar waktu
(Dr I Putu Gelgel, M.Hum, materi perkuliahan Filsafat Ilmu)
Dari kuitpan di atas dapat diambil hikmahnya bahwa perubahan sosial yang terjadi akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan masalah kompleks yang tidak hanya berdampak positif tetapi sebaliknya dapat menimbulkan malapetaka bagi umat manusia dan bahkan bagi penemu ilmu tersebut. Hal ini bisa terjadi tentu karena  Ilmu Pengetahuan yang diperoleh itu tidak digunakan sesuai dengan moralitas yang terkandung dalam ajaran agama. Dalam pembahasan ini akan diuraikan beberapa manfaat Ilmu Pengetahuan yang sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia di segala bidang seiring dengan perkembangan jaman, perkembangan teknologi yang membuat umat semakin sejahtera (Jagadita), jika dampak negatifnya bisa dihindarkan atau dihilangkan.
2.2.Manfaat Ilmu Pengetahuan Bagi Umat Manusia
Berikut akan diuraikan tentang manfaat Ilmu Pengetahuan anatara lain:         (1). Ilmu Pengetahuan Sebagai Alat Pengontrol, (2). Ilmu Pengetahuan Sebagai Alat Eksplanasi,(3). Ilmu Pengetahuan Sebagai Alat Peramal,(4).Ilmu Pengetahuan untuk Ilmu.
2.2.1.  Ilmu Pengetahuan Sebagai Alat Pengontrol
Ilmu Penegtahuan sebagai kontrol ( mengendalikan ) yaitu melakukan upaya-upaya agar peristiwa atau gejala tertentu, tentang kejadian yang akan terjadi, diperhitungkan apa akibatnya atau dihitung-hitung untung ruginya atau dampat positif dan negatifnya agar tidak merugikan umat manusia. Dalam hal ini perlu kejelian para pakar ilmu untuk menangani gejala-gejala yang akan muncul, jangan sampai terulang seperti kasus Lumpur Lapindo.
Perlu diingat.....
Dalam pengembangan ilmu pengetahuan
tidak cukup dengan bermodalkan OTAK BESAR, 
Tetapi
  JIWA  dan HATI NURANI  harus pula BESAR
(Dr I Putu Gelgel, M.Hum, materi perkuliahan Filsafat Ilmu)
Dalam hal ini jangan lupa mohon petunjuk pada pakar-pakar Agama yang bisa memberikan sumbangan berupa siraman rohani dengan moralitas tinggi demi meminimalkan dampak negatif dari Ilmu Pengetahuan  tersebut.
2.2.2.  Ilmu Pengetahuan Sebagai Alat Eksplanasi
Ilmu pengtahuan yang dipergunakan untuk menjelskan dan memahami suatu persoalan misalnya tentang krisis moneter, mengapa bisa terjadi di Negara Republik Indonesia, hal ini bisa dijelaskan melalui Ilmu Pengetahuan melalui para pakar ekonomi atau keuangan yang kiranya dapat memberikan penjelasan mengapa bisa terjadi bahwa Negara Republik Indonesia yang terkenal dengan kesuburan alamnya justru dililit utang luar  negeri yang nominalnya cukup mengerikan, cadangan devisa rendah, daya beli masyarakat rendah dan menurun, harga barang melambung tinggi, nilai tukar dolar naik, nilai rupiah menurun, perekonomian sangat kacau, ditambah lagi dengan krisis multi demensi.
2.2.3.  Ilmu Pengetahuan Sebagai Alat Peramal
Ilmu Pengetahuan menuntun kita agar berpikir rasional, logis, obyektif dan terbuka serta menjungjung tinggi nilai-nilai kebenaran. Dengan pengumpulan, penyusuanan, peringkasan dan penyajian data yang diperoleh secara emperis di lapangan akan dapat memberikan ramalan seperti misalnya pada waktu pemilihan  Presiden yang baru lewat, walaupun datanya belum masuk ke meja Panitia Pemungutan Suara, namun para sarjana dengan mengambil sampel di beberapa daerah, telah dapat memberikan ramalan bahkan memastikan siapa pemenangnya ( atau yang memperoleh suara terbanyak ).
2.2.4.  Ilmu Pengetahuan Untuk Ilmu
Ilmu demi ilmu itu sendiri (ARISTOTELES), ilmu itu berkembang terus, untuk mengatahui lebih banyak tentang segala sesuatu, tentang alam dan kehidupan di dunia ini. Manusia tanpa pengetahuan akan hancur dengan sendirinya                  ( kehancuran bagi dirinya sendiri ).
2.3.Manfaat Ilmu Pengetahuan Menurut Agama Hindu
Ilmu Pengetahuan tidak dapat disangsikan peranannya terhadap kelangsungan kehidupan manusia. Sehubungan dengan hal tersebut penulis kutip beberapa untaian kalimat yang bersumber pada kitab suci Agama Hindu :
Agama dan Ilmu Pengetahuan  sama-sama alat untuk
mendekati kebenaran yang merupakan sifat kuasa Tuhan
 ( Rg. Veda I.164.46)
Walaupun seandainya engkau paling berdosa di antara manusia
yang memikul dosa, dengan perahu Ilmu Pengetahuan,
 lautan dosa akan engkau sebrangi
 ( Bhagawad Gita IV.36)


Dengan memiliki Ilmu Pengetahuan
ia akan menemui kedamaian yang abadi 
( Bhagawad Gita IV. 39)
Persembahan berupa Ilmu Pengetahuan, wahai arjuna, lebih mulya dari  persembahan materi, dalam keseluruhannya semua kerja  ini akan  mendapat apa yang diinginkannya dalam Ilmu Pengetahuan
 (Bhagawad Gita IV.33) 

Dari kutipan-kutipan di atas dapat disimak tentang manfaat Ilmu Pengetahuan menurut Ajaran Agama Hindu antara lain;
v  Dengan Ilmu pengetahuan segala hambatan dan rintangan dihapan kita dapat diatasi.
v  Dengan Ilmu Pengetahuan seseorang akan bisa mendekatkan diri dengan penciptanya.
v  Dengan Ilmu Pengetahuan Tuhan akan mengampuni seseorang dari segala dosa yang pernah diperbuatnya .



BAB  III
P  E  N  U  T  U  P
3.1. Kesimpulan
Ilmu Pengetahuan hendaknya terus ditumbuhkembangkan dimuka bumi ini karena diyakini dapat membangun kepribadian yang luhur dan mulia bagi umat manusia. Sesungguhnya Ilmu Pengetahuan itu sangat baik jika kita simak dari sifatnya yang mengharuskan kita untuk berpikir secara rasional, logis, obyektif, terbuka, dan menjunjung tinggi nilai-niali kebenaran. Sudah barang tentu seseorang yang berpengetahuan akan dapat mengendalikan  indrianya serta dapat menjauhkan diri dari kemiskinan dan  kebodohannya.
Hal tersebut di atas akan tercapai bila diimbangi dengan keyakinan yang dalam terhadap pendidikan Agama, yang penuh dengan nilai-nilai etika dan moral, sehingga tercapai kesimbangan antara otak kiri dan kanan.
Pada akhirnya apa yang kita dambakan, seseorang yang Ilmuwan dan sekaligus Agamawan, akan tumbuh semakin banyak di dunia ini sehingga masyarakat tata tentram dan sejahtera dapat terwujud.
3.2. Saran-saran
v  Sebgai umat Hindu jangan merasa bosan untuk menuntut ilmu dan mengamalkannya sesuai dengan ajaran Dharma.
v  Para ilmuwan hendaknya menerapkan ilmu atau teorinya dengan selektif sehingga dampak negatifnya akan dapat  ditekan sekecil mungkin.
v  Untuk menghindari bencana yang menimpa kita seperti banjir, pemanasan global, maka perlu menerapkan konsep ajaran ”Tri Hita Karana” yaitu menjaga keseimbangan hubungan antara Manusia dengan Tuhan, antara Manusia dengan manuasia dan antara manusia dengan alam lingkungan.


DAFTAR PUSTAKA



Campbell, Tom. 1974, Tujuh Teori Sosial :Kanisina
Predebret, Jacob1973 Metode dan Teknis Penelitian Masyarakat.Jakarta :Pt Gramedia
Wiana 1996, Warta Hindu Dharma : Jurnal WHD
 I Putu Gelgel, SH, M.Hum Dr : Materi Kuliah Filsafat Ilmu





Tidak ada komentar:

Posting Komentar